Perantauan di Dalam Matamu

Kamis, 23 September 2010
Sekembalinya aku dari perantauan yang
menghabiskan bulir air mata biru kehidupan,
rasanya aku ingin kembali menari pada kejernihan
bebola matamu, sebab petualangan di dalam samudera
matamu takkan melelahkan, cukup aku tertidur dalam
pelukkannya. Karena kamu adalah bunda segala alam
nirwana tempatku kembali merasakan aroma
germbur tubuhmu. Tanah hangat, aku hilang
dalam rayuan kecup maut, kemudian hidup
dalam keperawanan kembali.