Semalam Tak Ada Malam

Senin, 13 September 2010
Sudah kucari segala jejak tandu yang
dulu sering membawanya tuk
mendekap langit, dengan berjuta kerinduan
bagai sepasang merpati bercumbu
dalam sarang kelembutan.

Terlampau lama aku menunggu sedang
rembulan sudah siap menaksir
setiap gulita yang akan hangat
oleh keredupan samarnya.

Bagaimana aku bisa bermimpi bila tak mengecup malam?

Sedang senja sudah melewati batas takdirnya,
memupukkan kalimat rohaninya pada para penyair.

Semalam tak ada malam.

Pelupuk mata sudah menangkap
isyarat kejora, menjentikkan sinarnya
kepada petualang arena perkotaan.

Mendung bukanlah penggganti gulita
yang disenangi para penjaja cinta,
karena mendung tak sanggup menggenggam seantero warna.

Bagaimana aku bisa menutup mata dan
bertemu bayang pacarku yang berkunjung meminta cium?

Semalam tak ada malam.