Arungi Pucuk Malam

Senin, 30 Agustus 2010
Gemintang siuman dari tidur panjang, melunta di utara langit.
Angin darat menyeru-nyeru namaku, bisiki tinggalkan rumah. Sekarang !!!
Lautan membutuhkan jiwa baru, tenang tak padam.
Karang merindu debur ombak buritan.
Mari peluk buih-buih lautan lepas seberang sana.
Arungi pucuk malam yang belum terjamah tangan liar,
Mereka ingin menyesap bau darah dalam aorta muda kita
Mereka kan tunggui kini, esok, nanti,
saat ajal membumbung tinggi bawa air ini pergi.