Kami yang terlahir dari remah-remah langit,
yang selalu menangis bercaki bukit, dan
mencaci kematian bulan sabit, dan
menenun umur hasil karbit, dan
karibkan wangi mayit.
Sebab ketika itu segala warna-warni
telanjang menguliti adanya kami !!!
di gudang kalimat ini tersimpan segala kemungkinan diatas ketidakpercayaan