Pohon Kasih

Jumat, 02 Juli 2010
Kau sekat antara siang dan malam,
engkaulah sang senja berteduh rupa.
Menyamankan hati orang memandangmu,
begitupun aku.
Percikan sinar temarammu
selalu datang setiap kali aku
membutukan kasihmu diwaktu lemahku.

Setiap manusia berkata bahwa
kasihmu sebanyak air samudera,
atau udara tersengaja kita
telan mentah sepanjang usia.

Mungkin kau lupa atau merasa iba
saat aku terlena disakitku, kau selalu disamping ku
memberi hangat cahaya kasihmu,
walau aku hanya pemberi mudharat kepadamu.

Kata-katamu tenang bagai ayat bermukjizat,
bangkitkan semangat dalam lemahku,
saat keadaan dirimu tak jua tentu.

Tetapi aku tak mengerti ungkapanmu, karena telingaku
sudah tuli akan lintasan jiwamu.
Kesanggupanku hanya mendengarkanmu,
karena makna keluaran hidupku
terlampau parau.

Meruyung (2010)