Isi Kepalaku Adalah Hari Senin,

Sabtu, 11 September 2010
Isi kepalaku adalah hari senin,
terus menggeliat.
Ketika segala alur tubuh mulai melepas
yang mulai terasa kekal. Membuka lipatan tiap
lembaran tagihan-tagihan
pertanyaan tentang nuansa alam.
Kerisauan dari siklus awan yang
tiada henti kelana ke sudut jiwa manusia.
Putaran waktu yang selalu bergerak maju,
tak pernah gentar dalam langkah,
seperti bidak catur tatap nanar mata raja.

Berdenyut tanpa sedikit luput,
menerus tanya,
menerus tanda kelaparan makna.

Tak ada lampu lalu lintas disini,
sekian waktu terhenti. Aku mati
dalam keberadaan tersangsi.

Mencerap segala pendaran yang tertangkap indera.

Tentu setiap gejulak ombak berbatas karang,
menghasil buih tidak seimbang.
Tetapi aku lebih senang meniti
batas luar jeruji
yang diyakini sudah mempunyai jawaban pasti.
Batas nalar yang dikehendaki tak ada tanya kembali,
tak boleh dilirik apalagi dititi.